contact
Test Drive Blog
twitter
rss feed
blog entries
log in

Wednesday 19 February 2014

 
Balast Water Management

Air balas di kapal sangat berperan untuk meningkatkan stabilitas kapal, namun memiliki dampak serius terhadap ekologi karena banyak spesies laut dibawa dalam air balas. Spesies laut termasuk bakteri, mikroba, invertebrata kecil, telur, kista dan larva dari berbagai spesies yang terdapat dalam air balas yang diambil dari suatu perairan akan menggangu ekosistem yang ada di perairan lainnya ketika air balas tersebut dibuang. Spesies asing tersebut dapat bertahan hidup untuk membangun populasi dan bersaing dengan spesies setempat bahkan menjadi hama yang dapat mengganggu kesehatan, merusak sumber perikanan hingga mengancam ekonomi suatu Negara.

Setelah lebih dari 14 tahun melakukan perundingan antara negara anggota IMO, the  International Convention for the Control and Management of Ships' Ballast Water and Sediments (BWM Convention)  diadopsi secara konsensus pada Konferensi Diplomatik yang diadakan di Markas Besar IMO di London pada tanggal 13 Februari 2004 .
Konvensi tersebut mengharuskan semua kapal untuk menerapkan Rencana Air Balas dan Manajemen Sedimen. Semua kapal harus membawa Buku Catatan Air Balast dan akan diminta untuk melakukan prosedur pengelolaan air balas yang ditetapkan oleh dengan standar IMO.
Konvensi tersebut akan mulai berlaku 12 bulan setelah 30 negara meratifikasi yang mewakili tonase kotor gabungan sebesar lebih dari 35% dari kapal di dunia. Saat ini 35 negara yang mewakili tonase gabungan 27,95% dari kapal di dunia telah meratifikasi konvensi tersebut sesuai info terakhir dari IMO per tanggal 31 Mei 2012.
Pedoman (Guidelines) berikut yang berkaitan dengan pelaksanaan Konvensi BWM diadopsi sejak MEPC 53:
Sumber : B K I

0

0 comments:

Post a Comment

02.31.074 N & ALL MEMBERS XXIII. Powered by Blogger.

Followers

Total Pageviews